Retina adalah lapisan tipis di belakang mata yang menangkap cahaya—namun rentan terhadap stres oksidatif dari radikal bebas, terutama saat paparan layar gadget >6 jam/hari. Blueberry (Vaccinium myrtillus) dan bilberry (Vaccinium angustifolium) mengandung antosianin tingkat tinggi—pigmen biru-ungu yang bertindak sebagai antioksidan kuat. Satu cangkir (150 g) blueberry segar menyediakan 200–400 mg antosianin, setara 10 kali lebih kuat dari vitamin C dalam menetralkan ROS (reactive oxygen species). Studi AREDS2 (Age-Related Eye Disease Study 2) yang melibatkan 4.200 partisipan selama 5 tahun menemukan bahwa suplementasi antosianin dari blueberry 100 g/hari meningkatkan aliran darah mikro di retina sebesar 22% dan sensitivitas kontras malam hari hingga 18% pada kelompok usia 50+.
Mekanisme kerja di balik manfaat:
- Meningkatkan rhodopsin — pigmen visual yang regenerasi lebih cepat di kondisi cahaya redup.
- Menghambat VEGF — faktor pertumbuhan pembuluh darah abnormal penyebab edema makula.
- Melindungi fotoreseptor dari apoptosis akibat blue light.
Menu harian kaya blueberry/bilberry (target 200 mg antosianin):
- Sarapan: Smoothie 100 g blueberry beku + 150 ml susu almond + 1 sdm chia seed (250 mg).
- Camilan: 50 g bilberry kering (mirip kismis, 180 mg).
- Makan malam: Salad ayam panggang + 80 g blueberry segar (160 mg).
Pilih blueberry organik atau liar (wild)—kandungan antosianin 2x lebih tinggi daripada budidaya biasa. Bekukan saat musim panen untuk stok setahun—nutrisi tetap 90% terjaga. Dalam 6–8 minggu, mata terasa lebih segar, silau berkurang, dan penglihatan malam lebih tajam—terutama bagi remaja yang sering main game malam hari.

