Degenerasi makula usia dini (early AMD) mulai muncul di usia 20–30 tahun akibat akumulasi drusen—deposit lemak di bawah retina. Strawberry, raspberry, dan blackberry menyediakan sinergi vitamin C (60–90 mg/100 g), ellagic acid, dan quercetin yang mencegah oksidasi LDL di pembuluh mata. Meta-analisis di Nutrients (2023) yang mengkaji 14 studi kohort (n=85.000) melaporkan bahwa konsumsi berry campuran minimal 200 g/hari selama 2 tahun mengurangi risiko drusen grade 1–2 hingga 25% dan memperlambat progresi ke AMD intermediat.
Kontribusi unik masing-masing berry:
- Strawberry: Vitamin C tinggi—regenerasi vitamin E di aqueous humor.
- Raspberry: Ellagic acid—anti-angiogenesis alami.
- Blackberry: Quercetin—menstabilkan kolagen di sklera.
Resep salad berry anti-AMD (150–200 g porsi, 4–5x/minggu):
| Bahan | Jumlah | Manfaat Utama |
|---|---|---|
| Strawberry | 80 g | 70 mg vitamin C |
| Raspberry | 50 g | 15 mg ellagic acid |
| Blackberry | 70 g | 20 mg quercetin |
| Dressing | 1 sdt madu + perasan lemon | Tingkatkan penyerapan |
Tips konsumsi optimal:
- Makan utuh dengan kulit—90% antioksidan di kulit dan biji.
- Variasikan 3 jenis setiap porsi untuk spektrum flavonoid luas.
- Simpan di kulkas (4°C) maks. 3 hari—setelah itu bekukan.
Tambah 1 butir telur rebus (lutein ekstra) atau segenggam almond (vitamin E). Dalam 3 bulan, pemeriksaan fundus mata menunjukkan drusen lebih sedikit, lapang pandang lebih jernih, dan mata tetap sehat hingga usia lanjut. Mulai dari remaja—investasi penglihatan seumur hidup!

